Minggu, 20 Juli 2025 merupakan hari penuh sukacita karena menjadi puncak perayaan HUT ke-32 Paroki Rasul Barnabas. Perayaan diawali dengan Ekaristi meriah yang sarat dengan nuansa budaya dan semangat kebersamaan.

Prosesi misa dibuka dengan perarakan yang diiringi alunan gamelan oleh kelompok Among Laras. Misa dipimpin oleh Romo Petrus Cipto Nugroho, SCJ didampingi enam konselebran. Suasana misa menjadi semakin khidmat dengan iringan gamelan yang mempersembahkan musik tradisional Jawa dalam seluruh rangkaian liturgi.
Dalam homilinya, Romo Petrus mengangkat semangat pelayanan Paroki Rasul Barnabas, terinspirasi dari Lukas 5: “Tetapi karena Engkau yang menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”
Panitia serta petugas liturgi pun tampil kompak mengenakan busana batik dan kebaya, menciptakan suasana misa yang sakral sekaligus membumi. Pemandangan luar biasa juga dapat disaksikan, kali ini salah satu lektris merupakan seorang UBK.
Peristiwa saat Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret, pandangannya tertuju pada dua nelayan; Simon & Petrus. Tuhan melihat keputusasaan pada mereka karena sepanjang malam melaut dan tidak mendapat ikan. Saat itu Petrus mengalami kekecewaan, namun Tuhan memberikan perhatian, maka ketika Tuhan memintanya untuk menebarkan jala, ia melakukannya.
Sama halnya dengan perjalanan Gereja Santo Barnabas sendiri, berjuang mulai dari menjalani kehidupan Gereja yang sempat selama kurang lebih 13 tahun di Sekolah SDK Mater Dei, melaksanakan misa di kelas-kelas. Dalam perjalanannya, Gereja berpengharapan dan percaya akan berkat Tuhan. Sekarang, kita bersyukur atas karunia Tuhan yang menghadirkan gereja pada lokasi yang strategis, gedung dan lahan parkir luas, serta dapat berdampingan dengan saudara kita.
Sebuah pesan mendalam tentang pemilihan, kesetiaan, dan panggilan. Maka, Romo memilih dan mengangkat kisah yang sungguh sejalan dengan semangat Gereja Rasul Barnabas, “In Verbo Autem Tuo Laxabo Rete,” Tetapi atas firman-Mu, akan kulemparkan jala.

Rangkaian misa diakhiri dengan sambutan ketua panitia HUT serta penampilan persembahan lagu. Romo Petrus turut menyampaikan ucapan syukur mewakili paroki, dan berkat penutup diberikan oleh Romo Josef Kurkowski, SCJ untuk tumpeng sebagai simbol perayaan.

Usai misa, acara dilanjutkan di area bawah gereja. Booth wilayah-wilayah paroki langsung bersiap membagikan berbagai macam makanan khas nusantara. Umat pun sudah berkumpul untuk menyaksikan pemutaran video dokumentasi kegiatan lomba HUT. Suasana semakin meriah dengan penyerahan piala dan hadiah bagi para pemenang lomba; cipta jingle paroki, vocal grup, hingga stand-up comedy. Para pemenang juga turut menampilkan kembali karya mereka di hadapan umat.

Penampilan tamu spesial turut menyemarakkan acara. Pertunjukan tari topeng Walangkekek yang memukau, dibawakan oleh Didik Nini Thowok. Disusul oleh komika Priska Baru Segu yang membawakan stand-up comedy yang segar dan menghibur.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan plakat kepada para tamu undangan, serta buku kenangan kepada Romo Petrus. Acara ditutup dengan penuh sukacita melalui sesi foto bersama seluruh panitia, tamu, dan umat yang hadir.
Perayaan ini menjadi momen yang memperkuat semangat pelayanan dan persaudaraan di tengah umat Paroki Rasul Barnabas, sekaligus menegaskan bahwa iman, budaya, dan kebersamaan dapat berpadu indah dalam satu perayaan yang penuh makna.
By Gisela Anabell
Leave a Reply