Sukacita Misa Peringatan Tubuh dan Darah Kristus Bersama dengan Penerimaan Komuni Pertama

Sukacita Misa Peringatan Tubuh dan Darah Kristus Bersama dengan Penerimaan Komuni Pertama

Misa Minggu pagi pukul 10.00 dipenuhi sukacita dalam perayaan misa yang bertepatan dengan Peringatan Tubuh dan Darah Kristus. Misa ini menjadi semakin istimewa karena dirayakan bersama perayaan Komuni Pertama yang diikuti oleh 141 anak yang kompak mengenakan pakaian serba putih, didampingi oleh orang tua mereka.

Misa yang dipimpin oleh Pastor Blasius Sumaryo, SCJ ini berlangsung penuh kebahagiaan dan haru. Selain menjadi momen spiritual yang penting bagi umat Katolik, perayaan Komuni Pertama selalu menjadi pengalaman berkesan, terutama bagi anak-anak yang untuk pertama kalinya menerima tubuh Kristus dalam rupa hosti.

Dalam homilinya, Romo mengajak umat merenungkan makna mendalam dari perayaan ini melalui sebuah pertanyaan sederhana, “Mengapa kita perlu makan dan minum?” Pertanyaan itu dijawab dengan pemahaman sehari-hari: tubuh manusia membutuhkan nutrisi dan cairan untuk bertumbuh dan mengganti sel-sel yang mati. Dari pengertian ini, Romo menekankan bahwa sebagaimana tubuh memerlukan makanan jasmani, demikian pula jiwa kita memerlukan makanan rohani, yaitu tubuh dan darah Kristus.

“Peringatan ini mengajak kita untuk sungguh memahami setiap ekaristi yang kita rayakan,” ujar Romo. Romo menegaskan bahwa dalam setiap perayaan ekaristi, Tuhan Yesus memberikan tubuh dan darah-Nya untuk menjadi sumber kekuatan ilahi bagi kita. Dengan menyambut komuni, kita tidak hanya menerima sepotong roti, tetapi menerima pribadi Tuhan sendiri sebagai jaminan keselamatan.

Romo juga mengingatkan bahwa dalam ajaran Gereja Katolik, ekaristi merupakan doa tertinggi dan puncak iman. Karena itu, momen-momen penting dalam kehidupan umat Katolik seperti pernikahan, pemberkatan rumah, penerimaan imamat, dan pengucapan kaul selalu dimahkotai dengan perayaan ekaristi. Ini menegaskan betapa penting dan sakralnya ekaristi dalam perjalanan iman seorang Katolik.

Setelah misa selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan hangat dari perwakilan panitia dan pengajar Komuni Pertama yang mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian persiapan dan pelaksanaan. Sebagai penutup, beberapa perwakilan anak penerima Komuni Pertama memimpin doa syukur di depan patung Bunda Maria.

Perayaan ditutup dengan suasana yang meriah dan penuh sukacita. Momen istimewa ini diabadikan dengan sesi foto bersama yang menambah kesan hangat dan kebersamaan bagi seluruh keluarga dan umat yang hadir. Perayaan ini menjadi pengingat bahwa iman bertumbuh tidak hanya dalam doa, tetapi juga dalam komunitas dan kebersamaan yang menguatkan.

By Gisela Anabell

Leave a Reply

Your email address will not be published.