Latihan Dasar Tanggap Bencana Angkatan Kedua: Mempersiapkan Generasi Siaga Bencana

Latihan Dasar Tanggap Bencana Angkatan Kedua: Mempersiapkan Generasi Siaga Bencana

Pada 16–18 Mei 2025, relawan muda berkumpul di PusDikLat Relawan Kebencanaan Paroki Pamulang, Megantara Edupark, dalam rangka mengikuti pelatihan intensif tanggap bencana. Pelatihan ini dirancang untuk membekali mereka dengan pemahaman dan keterampilan dalam menghadapi situasi darurat bencana alam.

Menurut Romo Fredy Rante Taruk, Pr selaku Direktur Eksekutif Caritas Indonesia, gerakan semacam ini perlu semakin intensif dilakukan, mengingat situasi yang dihadapi masyarakat menuntut kesiapsiagaan secara terus-menerus. Gerakan ini pun mendapatkan dukungan dari BNPB, yang menjadikannya bagian dari kehadiran organisasi masyarakat dalam mendukung upaya kesiapsiagaan bersama pemerintah dan berbagai elemen lainnya.

Menurutnya, salah satu entry point yang mendasar untuk masuk dalam rumah ibadah tangguh bencana adalah kesiapsiagaan sumber dayanya (relawan). Maka, pelatihan ini perlu dilanjutkan terus dan diharapkan dapat menjadi inspirasi Gereja Katolik Indonesia di keuskupan lain. Inisiatif ini menunjukkan bahwa Gereja Katolik hadir dan berbela rasa terhadap sesama.

“Saat ini relawan yang sudah terlatih sebanyak 1.867 orang, kiranya dengan pelatihan ini akan tercipta lebih banyak lagi – hadir bersama pemerintah, elemen masyarakat, dan lembaga sebagai pelayanan kemanusiaan berbasis iman sebagai bukti nyata pertolongan bantuan kemanusiaan yang selalu siap sedia,” tambah Romo.

Kegiatan pelatihan yang merupakan pendidikan dasar relawan kebencanaan ini mencakup simulasi evakuasi, pertolongan pertama, dan koordinasi tim dalam menghadapi skenario bencana seperti gempa bumi dan banjir. Johnny Siahaan (Ketua Tagana DKI Jakarta) berharap kegiatan ini lebih ditingkatkan lagi dan dapat terus bekerja sama dengan semua instansi.

Para peserta, yang berasal dari berbagai latar belakang, menunjukkan antusiasme dan dedikasi tinggi dalam mengikuti setiap sesi pelatihan. Bahkan B Sulistyono A.R., S.E., M.M (Koordinator Bidang Kebencanaan Lembaga Daya Dharma KAJ) menyatakan bahwa pelatihan angkatan I mampu menginspirasi Paroki Duren Sawit, sehingga pada kesempatan ini Paroki Duren Sawit menitipkan 3 orang peserta sebagai anggota calon relawan kebencanaan.

Adapun beberapa pengajar yang terlibat. Henricus M W Prasetyo., MM, Mpd (Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana) memperhatikan para pengajar yang terlibat dan menyatakan bahwa nantinya saat kembali ke sekolah, para pengajar bisa menjadikan sekolah yang aman bencana. Sekolah pun mampu menjadi lembaga pendidikan yang menyediakan fasilitas yang aman.

“Pendidikan ini bermanfaat untuk membina karakter relawan bencana dari unsur rumah ibadah dalam membantu menanggulangi bencana – menjadi tanggung jawab kita bersama, semoga ini dapat menginspirasi,” ujar Yulius Arianto Daud (Kepala Bidang Diklat Tagaan Prov. DKI Jakarta). Pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang dirancang untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi risiko bencana.

By Gisela Anabell

Leave a Reply

Your email address will not be published.