USKUP IGNATIUS KARDINAL SUHARYO BERKUNJUNG KE MEGANTARA EDUPARK

Megantara

Bapa Uskup Kardinal Suharyo sangat kagum terhadap perkembangan Megantara Edupark sebagai sarana rekreasi dan edukasi. Hal itu diungkapkan ketika berkunjung ke Megantara Edupark Minggu, 1 Desember 2024. Beliau juga mengatakan bahwa Megantara Edupark memiliki unsur profit, sosial, edukasi, pembinaan, dan terbuka untuk masyarakat.

Komsos Barnabas, 1 Desember 2024 – Minggu pukul 10.00 WIB Bapa Uskup Ignatius Kardinal  Suharyo memimpin misa Adven sekaligus menerimakan sakramen penguatan kepada 174 peserta di Gereja Santo Barnabas Paroki Pamulang.

Setelah misa  Bapa Uskup menyempatkan untuk menyapa seluruh umat di Gereja Santo Barnabas. Umat sangat gembira bertemu langsung dengan Bapa Uskup. Umat tidak mau kehilangan momen untuk foto bersama dengan Bapa Uskup.  Bapa Uskup kemudian mengadakan pertemuan singkat dan ramah tamah bersama para romo, Dewan Paroki Harian dan para pengajar Penerimaan sakramen penguatan di Gedung Karya Pastoral (GKP) Lt. 2.

Setelah acara ramah tamah bersama romo, DPH, dan para pengajar, Bapa Uskup juga ingin melihat perkembangan paroki. Beliau berkeliling lingkungan Gereja Santo Barnabas didampingi  Romo Petrus Cipto Nugraho SCJ, Romo Hieronimus Indra Sepriandika, SCJ, Romo Yuvens Kristia Efrata SCJ dan DPH. Selama berkeliling gereja Bapa uskup mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan Gereja Santo Barnabas yang begitu pesat. Beliau sangat kagum terhadap konsep taman gereja yang tertata bagus. Begitu pula di dalam gedung Gereja Santo Barnabas yang memiliki sarana dan prasarana yang baik dan nyaman  bagi umat untuk mengikuti perayaan ekaristi. Bapa Uskup membandingkan keadaan 6 tahun yang lalu ketika beliau berkunjung ke Gereja Santo Barnabas. Gereja Santo Barnabas sekarang jauh lebih tertata dan lebih lengkap sarana dan prasarananya.  

Bapa Uskup juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Megantara Edupark ( ME ). Begitu turun dari mobil bersama rombongan dari Gereja, Bapa Uskup terheran-heran melihat keadaan lingkungan Megantara Edu Park yang sudah sangat berbeda dengan keadaan tempat ini 6 tahun yang lalu ketika beliau berkunjung ke Megantara Edu Park yang dulu masih bernama Darling ( Sadar Lingkungan) Beliau langsung bertanya” Berapa lama proses pembangunan Megantara ini romo? Romo Petrus menjelaskan bahwa pembangunan ME seperti sekarang  ini membutuhkan waktu 1, 5 tahun sampai pembangunan bagian operasional. Bapa Uskup sangat kagum akan progres yang cepat sekali. Kemudian Bapa Uskup bertanya lagi” terus sekarang apa yang masih dibutuhkan untuk pembangunan Megantara ini? “ kami akan terus menambah sarana dan prasarana yang lain dan akan membuat kurikulum untuk pembentukan karakter karena tempat ini dibuat sebagai sarana rekreasi tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Bapa Uskup sangat setuju dan mendukung untuk pengembangan Megantara Edupark karena ME memiliki karya yang luar biasa ada profitnya, ada sosialnya, ada edukasinya, ada pembinaannya, dan terbuka untuk masyarakat.

Bapa Uskup didampingi Romo Petrus Cipto Nugraho SCJ, Romo Hieronimus Indra Sepriandika, SCJ, dan beberapa anggota DPH berkeliling melihat suasana lingkungan Megantara Edupark. Selama berkeliling di ME Bapa uskup sambil berbincang-bincang dengan Romo Petrus. 

Romo Petrus pun menjelaskan apa saja yang ada di Megantara seperti, aneka jenis unggas, kambing, sapi, pengembangbiakan katak lembu, peternakan maggot, kolam pemancingan, dan lain sebagainya.

Setelah berkeliling ke seluruh lokasi Megantara, Bapa Uskup, romo dan DPH beristirahat sejenak di pendopo Megantara sambil melanjutkan dialog dan menikmati kelapa muda. Setelah itu diadakan foto bersama para karyawan ME bersama Bapa Uskup. 

Tidak berbeda dengan situasi ketika di halaman gereja. Para pengunjung Megantara pun menggunakan kesempatan untuk meminta berfoto bersama dengan Bapa Uskup. Bapa Uskup Ignatius Kardinal  Suharyo pun kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke Keuskupan Agung Jakarta.

Penulis: Andri Sulistyanto

Fotografer:Komsos Barnabas

Leave a Reply

Your email address will not be published.