SEMARAK MERAYAKAN HARI ULANG TAHUN PERKAWINAN

misa hup

Seksi Kerasulan Keluarga (SKK ) Paroki Pamulang, Gereja Santo Barnabas mengadakan kegiatan rutin tiga bulanan misa ulang tahun perkawinan di Gereja Santo Barnabas Paroki Pamulang.

KomsosSt. Barnabas – Sabtu, 23 November 2024 Gereja Santo Barnabas Paroki Pamulang mengadakan misa harian pada pukul 17.00. Misa dipimpin oleh Romo Yuvens Kristia Efrata, SCJ. Secara liturgi misa harian tanggal 23 November juga merupakan misa mengakhiri tahun liturgi yang lama dan mengawali tahun liturgi yang baru. 

Misa harian merayakan Kristus Raja semesta alam. Kalau kita mengikuti Kristus maka kita menyadari bahwa siapa yang meraja dalam diri kita adalah Kristus sendiri . Hari Kita rayakan dan agungkan Yesus Kristus sebagai sang Raja Semesta Alam, Dialah yang mengadakan semuanya. Dialah yang dapat memimpin semuanya dan Dialah yang menuntun kita masuk ke dalam kerajaan kekal. Dalam misa tersebut juga untuk merayakan Hari Ulang Tahun Perkawinan. Hari Ulang tahun perkawinan di Gereja Santo Barnabas diadakan setiap 3 bulan sekali.

Misa tanggal 23 November 2024 ini untuk memperingati Hari Ulang Tahun perkawinan umat Paroki Pamulang yang menikah di bulan September, Oktober, dan November. Ada 33 pasangan suami istri yang ikut merayakan misa Ulang Tahun perkawinan. Pasangan suami istri yang mengikuti misa cukup beragam usia perkawinannya, ada yang baru beberapa tahun menikah ada juga yang sudah 40 tahun menikah. Selain merayakan Hari Ulang Tahun Perkawinan, dalam misa ini juga merayakan Hari Orang Muda.

Dalam khotbahnya Romo Yuvens Kristia Efrata, SCJ menyampaikan bahwa orang muda harus mampu melawan kuasa gelap dengan kuasa Tuhan. Tuhan telah mempersenjatai kita dengan banyak berkat dan rahmat,  namun kita terkadang tidak mau mempergunakan nya. Maka dari itu kaum muda harus mampu memerangi kuasa gelap yang akan menjerumuskan kita kedalam dosa. Bagi pasangan suami Istri yang sudah menikah selama 25 Tahun maupun yang sudah menikah selama 46 tahun tentu mengalami perjalanan mengikuti Tuhan tidak mudah. Sering terjadi permasalahan atau konflik dalam membangun rumah tangga.  Ketika terjadi masalah dan persoalan hidup berkeluarga, apakah bisa merasakan kehadiran Yesus sebagai Raja semesta dalam diri kita. Jika pasangan bisa saling melayani, mampu mengampuni , mampu mengasihi artinya Kristus sudah bekerja sama dengan kita untuk memerangi kegelapan.

Setelah misa misa selesai, acara dilanjutkan dengan foto bersama. Foto bersama dimulai dari Pasangan yang menikah di bulan September, dilanjutkan pasangan yang menikah di bulan Oktober dan terakhir pasangan yang menikah di bulan November. Setelah foto bersama di depan altar gereja, acara dilanjutkan ramah-tamah di Gedung Karya Pastoral ( GKP ) KP lantai 2. Acara rama-tamah di GKP ini diikuti oleh 28 pasangan suami istri dan anak-anak. Ada 4 pasangan suami istri yang hanya mengikuti acara di GKP, namun hanya mengikuti misa HUP karena ada acara lain yang tidak bisa mereka tinggalkan.

Acara di GKP lantai 2 dipandu oleh kelompok kategorial Kertas. Sebagai tema acara  kebersamaan ini adalah “Sain Barnabas School”. Semua tim kertas mengenakan kostum seragam SMA. Sebelum acara dimulai tim kertas menggunakan lagu lagu-lagu pop nostalgia 80 – 90 an dan 2000, seperti “Kisah Kasih di sekolah- Obbie Messakh”, lagu “ Cantik- Kahitna”, “Kita” Sheila on 7 dan lain sebagainya. Lagu-lagu nostalgia yang membuka acara kebersamaan yang menggugah semangat dan membawa suasana penuh kemeriahan. Selain acara kebersamaan pasangan suami istri dan juga putra-putrinya, juga ada acara foto booth bagi pasangan suami istri yang ingin mengabadikan acara tersebut.

Acara kebersamaan HUP dibuka dengan doa oleh Romo Yuvens Kristia Efrata, SCJ dengan doa. Setelah doa Romo Yuvens Kristia Efrata, SCJ diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan acara HUP.  Dalam sambutan singkatnya Romo Yuvens menyampaikan pentingnya mengenang kembali masa-masa yang indah bersama pasangannya dan mengenang kembali janji pernikahan. Bisa dilakukan dengan berjalan bersama atau mengambil waktu untuk saling bercerita mengingat kembali masa-masa dulu, masa yang penuh kenangan. Romo mengajak untuk memegang teguh janji perkawinan dan hidup secara baru. Romo Yuven mengambil pendapat dari tokoh filosof Perancis  dan juga seorang sosiolog dunia yang bernama Auguste Comte yang mengatakan bahwa sesuatu yang abadi itu adalah perubahan. Maka Bapak ibu harus siap menghadapi perubahan-perubahan dan mampu mengadaptasi perubahan perubahan tersebut.

Setelah sambutan dari Romo Yuvens, acara kebersamaan pasangan suami istri dilanjutkan dengan permainan, permainan bersama pasangan dan menyanyi bersama. Acara ditutup dengan foto booth.

Ketika tim jurnalis komsos menemui perwakilan dari panitia HUP yaitu Bapak Bernadus Herryprijanto (Herry),  beliau mengatakan cukup gembira atas antusiasme umat dalam mengikuti acara HUP yang diselenggarakan oleh Seksi Kerasulan Keluarga (SKK ) Paroki Pamulang, Gereja Santo Barnabas.  Beliau mengharapkan agar dalam penyelenggaraan HUP yang akan datang akan semakin banyak pasangan suami istri yang ikut terlibat.

Penulis: Cerelius Andri Sulistyanto

Leave a Reply

Your email address will not be published.