Adorasi Sakramen Maha Kudus di Paroki Santo Barnabas, Pamulang: Kehadiran dalam Keheningan di Tengah Tantangan Cuaca
Pamulang, 15 November 2024 – Pada Jumat malam, panitia krisma Paroki Santo Barnabas, Pamulang, menyelenggarakan acara Adorasi Sakramen Maha Kudus. Kegiatan ini bertempat di Gedung Karya Pastoral dan berlangsung dari pukul 19.00 hingga 20.30, dipimpin oleh Romo Yuvens Kristia Efrata, SCJ. Acara ini dihadiri oleh semua calon penerima sakramen krisma, yang meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca hujan lebat dan kemacetan di jalan menuju gereja, tetap hadir dengan semangat penuh.
Acara Adorasi Sakramen Maha Kudus ini memiliki makna mendalam, terutama bagi para peserta yang tengah mempersiapkan diri menerima sakramen krisma. Romo Yuvens mengajak para peserta untuk meneladani sikap para gembala dan para majus dalam menghormati Kristus yang hadir di tengah umat. Peserta didorong untuk berdoa dengan tulus, menciptakan keheningan, dan menyadari kehadiran Tuhan Yesus di dalam hati mereka masing-masing.
Selama adorasi, para peserta menyampaikan doa-doa pribadi, mengucapkan syukur, memohon ampun, dan mengungkapkan permohonan kepada Tuhan. Nyanyian pujian dan doa yang dilantunkan menambah suasana khidmat, membawa suasana hati pada permenungan mendalam. Salah satu momen utama adalah merenungkan ayat-ayat Kitab Suci yang telah dibacakan, di mana para peserta diminta untuk memusatkan perhatian pada ayat yang menyentuh hati mereka, serta memohon petunjuk dari Tuhan agar dapat memahami kehendak-Nya melalui firman tersebut.
Tidak hanya itu, para calon krisma juga diajak untuk memanjatkan doa bagi orang-orang di sekitar mereka, termasuk mereka yang pernah menyakiti hati dan mereka yang membutuhkan rahmat Tuhan. Dalam suasana hening, mereka memohon pengampunan atas kesalahan pribadi dan memohon agar diberi kekuatan untuk lebih peduli terhadap sesama.
Adorasi ini juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk berdiam diri dan menikmati kehadiran Allah. Dengan duduk tenang, mereka merasakan keintiman rohani seolah sedang mengunjungi seorang sahabat terdekat. Keheningan yang terjalin selama acara memberi ruang bagi mereka untuk merenungkan penyelenggaraan Tuhan dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan komunitas.
Meskipun tantangan cuaca hujan deras sempat mempersulit kedatangan sebagian peserta, semangat untuk hadir dan berpartisipasi dalam adorasi tetap tinggi. Peristiwa ini menjadi pengingat betapa pentingnya dedikasi dalam menjalani perjalanan iman, serta upaya menjaga hubungan yang akrab dengan Tuhan di tengah segala situasi.
Penulis: Cerelius Andri Sulistyanto
Leave a Reply