Partisipasi Santo Barnabas dalam Produksi Film di FFA KAJ

tidak sendiri

Oleh: Maria Indri Sunarsih

Dalam rangka terselenggaranya Festival Film Ardas 2023 yang dibuka pada 12 September sampai 30 September 2023, Paroki Barnabas Pamulang turut serta berpartisipasi menyambut event ini. Melalui dukungan pengurus Komsos, Romo, dan segenap umat yang berpartisipasi, Paroki Santo Barnabas melangkah maju ke arena lomba setelah melalui banyak pertimbangan dan perhitungan. 

Sebelum melangkah lebih jauh, berikut penjelasan singkat bagi yang masih asing dengan sebutan FFA KAJ. Festival Film Ardas Keuskupan Agung Jakarta (FFA KAJ) merupakan event tahunan dari KAJ yang ditujukan untuk mewadahi Komunikasi Sosial (Komsos) paroki di seluruh wilayah KAJ dalam menuangkan karya berupa audio visual atau media dalam output Film. 

Film Making Workshop 

Sementara itu, sebelum film diproduksi oleh setiap paroki, pihak TSBP 5 dengan Komsos KAJ, dan Komsos Dekenat Selatan menyelenggarakan Film Making Workshop pada 2 September 2023 di Aula Ignatius Loyola Paroki Blok B Jl. Melawai Raya No.197, Jakarta Selatan. 

Workshop ini dihadiri oleh Ernest Prakasa (Filmmaker, Comedian) dan Monty Tiwa (Sutradara, Penulis, Produser) sebagai narasumber yang memiliki pengalaman berkecimpung di dunia perfilman Indonesia.  Acara terdiri dari dua sesi yakni sesi satu mengenai penyutradaraan dan sesi dua mengenai penulisan skenario.

Penyelenggaraan acara ini berlangsung tanpa dipungut biaya dan pendaftaran peserta workshop dilakukan secara daring melalui link form yang disediakan. Kemudian, bagi peserta yang turut serta dalam workshop ini merupakan perwakilan dari setiap paroki di wilayah KAJ dengan masing-masing parokinya dua orang jumlahnya. 

Sementara itu, Paroki Santo Barnabas juga mengirimkan dua orang perwakilan untuk mengikuti workshop ini yakni ada Ben dan Agus. Dalam kesempatan ini juga Paroki Santo Barnabas turut ambil aktif dalam acara yang diselenggarakan, hal tersebut terbukti karena Ben maju sebagai peserta pemenang pertanyaan terbaik dan menerima hadiah yang langsung diberikan oleh Ernest Prakasa. Tidak hanya itu saja, Paroki Santo Barnabas juga maju sebagai pemenang Instagram challenge yang diwakili oleh Agus untuk menerima penghargaan. 

Tidak Sendiri

Tema besar perlombaan dari FFA-KAJ 2023 ini mengangkat topik mengenai “Kesejahteraan Bersama”. Berangkat dari topik besar tersebut, Paroki Santo Barnabas mengambil tema dengan judul “Tidak Sendiri”. Tujuan dari film garapan Paroki Barnabas tahun ini ingin menyampaikan akan pentingnya hidup dalam kebersamaan. Menceritakan mengenai kisah seseorang yang ingin bercengkrama bersama teman-temannya tetapi terhalang oleh keterbatasan ekonomi. Namun, cerita yang dibangun memberikan akan kesadaran bahwa kesejahteraan dapat tercapai dalam kebersamaan dengan sesama disekitar kita.

Film ini disutradarai oleh Rio Sinaga dengan Agus selaku producer, dan tim divisi lainnya yang turut membantu menopang keberlangsungan film ini terselenggara. Perlu diketahui juga bahwa dalam proses pembuatan film ini juga terdapat beberapa pemain/ tokoh utama yang berpartisipasi dan peran yang didalami yakni terdapat Frater Yuvens Efrata sebagai Naufal, Laurensius Carolus sebagai Andy, Felix Dione Ardia Irawan sebagai Damar, Faustinus Magusta Manandar sebagai Kharisma, Gregorius Aubertus Ivan sebagai Dika, dan Petrus Sutejo W sebagai ayah. 

Penggarapan Film 

Proses pembuatan film “Tidak Sendiri” ini kurang lebih sudah mulai dipersiapkan sejak awal September 2023. Pembahasan awal mengenai rencana penggarapan film sudah dimulai sejak Selasa, 5 September 2023 di Café Segitiga Bermuda dan pada Sabtu, 9 September 2023 di ruang Leo Sukoto yang keduanya dihadiri oleh tim yang tergabung. 

Pembahasan dari kedua pertemuan itu banyak sekali aspek-aspek yang tim hasilkan, salah satunya yakni mengenai pencarian aktor atau pemain. Maka dari itu, dimulailah proses untuk pendaftaran pemain film secara daring melalui link google form pada Senin, 25 September 2023 sampai Sabtu, 30 September 2023.

Namun begitu, untuk mempersingkat waktu yang dimiliki maka proses pembahasan final alur cerita, pembagian karakter, dan pengenalan karakter (reading) untuk beberapa tokoh utama sudah mulai dilakukan pada Sabtu, 23 September 2023 di perumahan daerah Sawangan.

Kemudian, setelah banyak persiapan dilakukan maka tim penanggung jawab proyek film ini pada Minggu, 24 September 2023 mengajukan persetujuan ke pihak gereja untuk mendukung kelancaran proyek yang meliputi estimasi budget hingga dari segi penjabaran cerita yang diuraikan pada script di ruang Leo Dehon pada 18.00 WIB.  

Setelah melewati pembahasan yang intens mengenai proyek ini, akhirnya pihak gereja mengeluarkan keputusan bahwa menyetujui dan mendukung proyek film ini sehingga dengan begitu tim bisa mengaplikasikan proyek ini secara nyata. 

Akhirnya setelah banyak tahapan proses dilewati, waktu untuk take rekaman pun tiba pada 7-8 Oktober 2023. Produksi video dilakukan di beberapa lokasi seperti di café, sekolah, perumahan, dan beberapa tempat lainnya. Persiapan matang dalam proses syuting juga tim lakukan dengan kesiapan para pemain dan tim serta peralatan pendukung yang dimiliki, misalnya seperti kamera, lighting, audio, make up, kostum dan set tempat. 

Setelah lika-liku shooting video terlaksana, maka tiba waktunya untuk rekaman soundtracks sebagai aspek pendukung terselenggaranya film. Rekaman soundtracks ini tim lakukan di Fretless music studio, Pamulang pada 10-11 Oktober 2023. Soundtrack ini diisi oleh beberapa partisipan yang tergabung dalam satu band yakni terdiri dari Putri Veo dan Jujuk sebagai vocalist, Matthew Farrel Tambunan sebagai guitar, Gabriel Posenti sebagai bass, Maria Epifania Tirta Waro sebagai piano, dan Marvel Reaver Kho sebagai drummer. 

Lagu yang dibawakan dalam soundtrack ini berjudul “Hari Ini” karya Njoy dan Xisca. Dalam kesempatan rekaman ini juga, pencipta lagu yakni Njoy pun turut hadir dalam mendampingi proses rekaman soundtracks. 

Kemudian, setelah melewati banyak proses maka sudah saatnya masuk ke proses pasca produksi yakni proses editing. Proses editing berlangsung sampai sekitar akhir Oktober 2023, sebab pada 31 Oktober menjadi tenggat waktu untuk upload posting film. Oleh karena itu, proses editing menjadi ujung tombak sebagai hasil output kerja keras tim selama membuat film ini. 

Harapannya kerja keras yang sudah dilakukan tim dapat membuahkan hasil saat pengumuman kejuaraan nanti.

Fotografer: Poniman Chandra

Leave a Reply

Your email address will not be published.