Mengapa takut menjadi Romo ?

diskusi

Penulis : Coleta Verdana

Weekend Panggilan Dekenat Tangerang 2

Ketika bertemu dalam sebuah panggilan dalam melayani, kita sering kali mengalami kebimbangan untuk menjawabnya. Dalam hal ini, Sie Panggilan berkolaborasi dengan Seksi Pelatihan dan Kaderisasi (PEKAD) dan Sie Kepemudaan mengadakan acara Weekend Panggilan.

Acara ini mengusung tema “Mengapa Takut Jadi Romo?”. Weekend Panggilan dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 September 2022. Tujuan dari acara ini adalah memberikan sosialisasi dan sharing pengalaman dari para narasumber dalam menjawab panggilan menjadi seorang pelayan Gereja, khususnya menjadi Imam.


Weekend Panggilan dihadiri oleh perwakilan orang muda laki-laki dari beberapa paroki di Dekenat Tangerang 2. Narasumber dari acara ini adalah Romo Petrus Cipto Nugroho SCJ, Frater Agus, dan Frater Galih. Acara dimulai pada pukul 16.30 WIB. Acara diawali dengan doa oleh Suster Amandin, SPM.

Setelahnya, Dikha, yang menjadi MC, memberikan kata sambutan yang ceria untuk menyambut para peserta acara Weekend Panggilan. Acara rasanya kurang seru jika tanpa games. Setelah Dikha berbincang dengan para peserta, Dikha memberikan arahan bagi para peserta untuk berbaris. Panitia lain pun membantu peserta untuk melaksanakan games pertama tersebut.

Fotografer : Donatus Bagus

Games ini bertujuan untuk menyatukan peserta dalam beberapa kelompok. Awalnya, panitia
menyebarkan kertas origami yang sudah diberi nama oleh peserta pada registrasi. Lalu, tiap baris akan diberikan tali rafia. Dalam kelompok yang berisi 5-6 orang, tali tersebut dikelilingkan ke tiap anggota. Tugas kelompok yaitu mencari nama dari tiap anggota kelompok dalam satu ikatan tali tersebut.

Fotografer : Donatus Bagus

Setelah sekian waktu mencari kertas origami bernama anggota kelompok, tiap anggota diharuskan untuk berkumpul bersama dengan peserta yang mendapatkan kertas origami dengan warna yang sama. Akhirnya, terdapat empat kelompok yang terbentuk, yaitu kelompok warna Kuning, Merah, Biru, dan Hijau. MC juga memandu tiap kelompok untuk melihat berlangsungnya undia. Undian tersebut bertujuan untuk menentukan batch yang akan maju untuk menampilkan performance berupa drama.

Kelompok hijau dan merah berada di batch 1 dan kelompok kuning dan biru berada
di batch 2. Keempat kelompok tersebut diarahkan oleh MC untuk duduk melingkar dan berbincang dalam satu kelompok untuk mendiskusikan alur drama yang akan ditampilkan. Secara bersamaan, musik akustik yang mengiringi jalannya diskusi kelompok.

Fotografer : Donatus Bagus

Untuk memulai sesi bersama narasumber, Romo Petrus memberikan materi dan sharing
pengalaman dalam proses beliau sampai akhirnya menjadi seorang Romo. Romo Petrus
menceritakan bagaimana pergulatan beliau dalam menjawab panggilan. Pada akhirnya, Romo Petrus menegaskan pentingnya menyiapkan diri sejak dini tetapi tetap perlahan dan pasti untuk menetapkan diri menjawab panggilan yang seringkali pastinya berhadapan dengan beberapa keresahan duniawi.

Sesi Romo Petrus diakhiri dengan sesi tanya jawab. Sesi selanjutnya diisi oleh
Frater Galih. Frater Galih membawakan sesi dengan sangat santai dan berbaur dengan peserta. Beliau menceritakan pengalaman dalam menjawab panggilan. Sesi Frater Galih diakhiri dengan sesi tanya jawab yang diajukan oleh peserta.

Fotografer : Donatus Bagus


Sesi terakhir dibawakan oleh Frater Agus. Beliau menceritakan latar belakang dalam menitih
panggilan. Sesi Frater Agus diakhiri dengan sesi tanya jawab. Frater Agus juga memandu jalannya DUDU (Dari Untuk Dengan Ucapan) yang merupakan sebuah sesi dimana para peserta diminta untuk menuliskan harapan tentang panggilan yang mungkin sudah dirasakan ataupun belum ditemui. Setelah peserta menuliskan di post it, peserta diminta untuk menempelkan kertas tersebut di papan yang sudah disediakan, lalu bersama membentuk lingkaran besar. Lingkaran besar tersebut terdiri dari peserta, Romo, Frater, pendamping, dan panitia. Dipandu oleh Frater Agus, lingkaran melakukan doa bersama terhadap harapan yang sudah dituliskan peserta dan mengharapkan adanya jalan kelancaran untuk panggilan yang dirasakan setiap orang.

Fotografer : Donatus Bagus

Kebersamaan peserta akhirnya ditutup dengan rangkaian penampilan drama dari batch 1 dan batch 2. Peserta menampilkan drama dengan tema “Aku siap jadi Romo!”. Peserta dari tiap batch menampilkan drama dengan antusias dan bergembira. Walaupun masih terlihat menyesuaikan antar anggota kelompok, tetapi pesan yang ditangkap dari drama tersebut sangat baik serta menjadi sebuah cerminan kegusaran hati peserta Weekend Panggilan.
Peserta, pendamping, Romo, Frater, dan panitia pun melaksanakan foto bersama sebagai dokumentasi kebersamaan selama Weekend Panggilan.

Fotografer : Donatus Bagus

Untuk mengakhiri kebersamaan acara Weekend Panggilan, seluruh peserta dan panitia menyantap Rawon yang sudah disediakan secara prasmanan oleh panitia. Peserta pun berkumpul dengan teman-teman lainnya untuk makan bersama dan berbincang dengan riang. Setelah menyantap hidangan makan malam, peserta melakukan sayonara dan menutup acara Weekend Panggilan dengan gembira. Peserta diharapkan dapat lebih meyakinkan diri untuk menjawab panggilan dalam pelayanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.